Aturan Baru Syarat Gigi Masuk TNI Dan Masuk Polisi
Penulis merasa
senang karena para warganet membaca postingan di dua artikel terakhir kemarin
dengan antusias. Yaitu artikel Inilah Syarat Gigi Untuk Masuk TNI, Polisi dan Pilot dan Tips Lulus Persyaratan Gigi Masuk Akpol dan Masuk Bintara. Di artikel ini, penulis susulkan aturan baru syarat gigi masuk TNI dan masuk polisi.
Sebetulnya artikel itu sudah pernah tayang pada buku perdana penulis
yang bekerjasama dengan dokter gigi gaul (drg. Agam Sp.PM). Buku itu berjudul Gigi, Merawat dan Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut. Buku
tersebut di-launching pada Agustus 2018. Wah..artinya sudah dua tahun yang
lalu ya…
Gambar 1 (sumber foto: Shopee) |
Saat itu, aturan untuk pemeriksaan gigi masih sebatas pada yang
tertera di buku tersebut. Nah, setelah buku itu beredar, ternyata untuk tes kesehatan gigi
masuk TNI-Polisi
ada tambahan syarat baru agar lolos dari pemeriksaan
kesehatan gigi. Di sini, saya susulkan aturan baru syarat gigi masuk TNI dan masuk polisi. Apakah itu? Yaitu tidak boleh ada gigi IMPAKSI.
Harusnya penulis membuat buku
lagi dengan edisi revisi. Tapi belum bisa, sebab buku cetakan pertama belum
terjual semua. Hal itu bisa diketahui dari surat pemberitahuan laporan royalti yang
dilayangkan oleh Penerbit Andi Maret 2020 lalu.
Buku yang dicetak sebanyak 2.225 eksemplar itu masih terjual sekitar 1.129 buku. Alhamdulilah,
menurut penulis sih sudah cukup banyak. Sayang ya belum memungkinkan untuk
membuat edisi revisi. Ya, sudah revisinya cukup di blog ini saja ya...istimewa kan?
Gigi IMPAKSI
Untuk yang baru mendengar istilah gigi impaksi,
mungkin berpikiran, “ Wah... gigi yang bagaimana yaa?”
Baiklah, penulis
mencoba menerangkan, bahwa gigi impaksi adalah suatu keadaan dimana gigi
mengalami kesukaran atau gagal dalam tumbuh secara sempurna. Gigi tumbuh itu -kalau dalam bahasa medis- disebut erupsi. Ya, gigi impaksi itu tidak berhasil untuk erupsi secara sempurna atau normal.
Seringkali diistilahkan dengan gigi miring.
Gambar 2 (klik untuk perbesar gambar) |
Gambar 2. Gigi yang bernomor 8 atau gigi geraham bungsu tumbuh
miring, karena kekurangan tempat untuk tumbuh. (Sumber foto: Dental & Dental)
Biasanya gigi impaksi sering
terjadi pada gigi geraham terakhir atau gigi nomer 8. Coba, lihat kembali gambar
di atas! Nampak gigi impaksi itu hanya muncul sebagian
saja di permukaan gusi. Posisi gigi tersebut kekurangan tempat dan terhalang
oleh gigi depannya.
Di
samping itu, gigi impaksi juga bisa terjadi pada rahang
atas maupun bawah. Terkadang bisa juga terjadi pada gigi taring atau pada gigi
berlebih (paramolar).
Gambar 3 (klik untuk perbesar gambar) |
Gambar 3. Bila
dilihat dalam mulut, gigi geraham bungsu (diberi tanda lingkaran biru) terlihat
tumbuh miring, Berbeda dengan posisi gigi yang berada di
depannya, yang terlihat semua permukaan giginya. (Sumber foto: koleksi pribadi).
Mengapa kok gigi bisa impaksi ?
Jadi begini....pada keadaan yang normal (fisiologis) bila rongga mulut kita dibuka, maka akan terbagi menjadi
empat kuadran. Terdiri dari kuadran I, II, II dan IV. Setiap kuadran memiliki 8 gigi. Ilmu kedokteran gigi biasa
memberikan nama gigi dengan nomor 1, 2, 3 dan seterusnya sampai yang terakhir, yakni nomor 8.
Gambar 4 |
Gambar 4. Bayangkan
bila rongga mulut dibuka akan nampak 4 kuadran, yaitu kuadran I, II, II dan IV, dengan setiap gigi memiliki nomor mulai nomor 1-8. (Sumber foto: kalender Gepro)
Seharusnya,
ULANGI, seharusnya semua
rahang, baik di rahang atas, maupun bawah itu cukup untuk menampung
masing-masing kuadran yang berjumlah 8 gigi. Jadi bila dihitung semua gigi dalam rongga mulut yang normal berjumlah
32 gigi.
Gambar 5 ((klik untuk perbesar gambar) |
Gambar 5. Kuadran kanan atas dan bawah dengan posisi gigi 1-8 tumbuh secara
normal. (Sumber foto: Oral- B)
Sebetulnya, gigi geraham bungsu atau gigi nomor 8 itu hadir dengan niat baik, yakni untuk membantu agar
fungsi kunyahnya menjadi lebih mantap. Selain itu, bila gigi gerahan utama (gigi nomor 6 atau gigi nomor 7) rusak atau tanggal, diharapkan bisa menggantikan
fungsi gigi tersebut.
Namun karena masa tumbuhnya
paling buncit, yakni di saat usia kita beranjak dewasa pada usia kisaran antara 17- 25 tahun.
Akibatnya kehadiran gigi bernomor 8 ini seringkali tidak kebagian tempat untuk tumbuh
normal, sehingga seringkali tumbuh miring. Seperti yang terlihat pada gambar
nomor 2.
Keadaan seperti ini disebut
dengan kondisi tidak normal (patologis). Akibatnya gigi tersebut selain tumbuh
miring, bisa juga bisa tumbuh terbalik, “tidur” atau bahkan ada yang saling
berhadapan mahkotanya berseperti berciuman. Hehe.
Gambar 6 (klik untuk perbesar gambar) |
Gambar 6. Hasil foto
rontgen panoramic, terlihat gigi impaksi yang tidak bisa tumbuh dengan posisi
mahkota yang jungkir balik, seperti sedang berciuman
hehe (Sumber foto : Adrianto)
Mengapa rahang jadi tidak cukup untuk gigi geraham bungsu?
Coba dilihat kembali pada gambar
nomor
5 yang menampilkan keadaan susunan gigi normal.
Nah..sekarang yang menjadi pertanyaan selanjutnya ialah: “Mengapa ada susunan
gigi yang normal sehingga tertata rapi namun ada pula yang abnormal sehingga menyebabkan gigi geraham
bungsu tumbuh miring?
Jawabannya adalah, “Hal tersebut dicurigai karena adanya pertumbuhan dari
rahang yang tidak optimal. Dengan demikian rahang tidak memiliki tempat yang
cukup untuk gigi geraham bungsu tumbuh dengan wajar dan akhirnya gigi impaksi
atau tumbuh miring.”
Terus, apa pula yang
menyebabkan rahang tidak bisa tumbuh secara optimal?
Ada beberapa hipotesis yang
diduga sebagai penyebab mengapa pertumbuhan rahang menjadi pendek atau sempit. Sehingga
berakibat gigi geraham bungsu kekurangan
tempat.
Hipotesis pertama dengan adanya
teori evolusi. Teori yang mengatakan beberapa bagian tubuh manusia, termasuk
rahang bawah menjadi pendek. Akibatnya terjadi kekurangan tempat untuk
tumbuhnya gigi geraham bungsu atau gigi nomor 8.
Hipotesis lain menurut para
ahli berpendapat bahwa hal tersebut diduga berkaitan dengan adanya perubahan
pola makan. Manusia sekarang cenderung menyantap makanan lunak, seperti junk
food. Sehingga bila makan sangat mudah. Dengan hanya sekali telan saja.
Apabila
hal ini dilakukan terus-menerus maka dapat menjadikan rahang kurang aktif melakukan
fungsi kunyah, sehingga kurang merangsang pertumbuhan tulang rahang. Dengan
demikian rahang menjadi lebih pendek. So..berakibat terjadinya gigi
impaksi. Inilah aturan baru syarat gigi masuk TNI dan masuk polisi. Tidak boleh ada gigi impaksi.Bersambung ke: Mengatasi Gigi Impaksi Untuk Lulus Tes Gigi Masuk TNI dan Masuk Polisi
REFERENSI.
- Darmawan L drg. 2007. Cara cepat membuat gigi sehat
dan cantik dengan dental cosmetics + kiat merawat gigi yang tepat dan
efektif. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.p.24-25.
- Gepro kalender
- Instagram drg Adrianto
- Martariwansyah. 2008. Gigiku kuat. Mulutku sehat. Hayati Quality Bandung. p. 48-52
- Oral B kalender.
Leave a Comment