Mengobati Stres dengan Terapi di Sungai


Bagi pekerja di perkotaan seperti Surabaya,akan mengalami rutinitas sehari- hari. Mulai dari pagi sampai pagi lagi. Dari itu ke itu lagi. Monoton sekalee....

Dalam melakukan pekerjaan selalu ada tuntutan. Baik sebagai karyawan yang selalu dikejar tugas yang ada deadline-nya. Begitu juga dengan ibu rumah tangga murni, akan didera rasa bosan. Bahkan pada pengangguran pun, akan dilanda jenuh juga. Sebab ia dituntut agar segera mendapat pekerjaan. Semua hal tersebut di atas, seringkali membuat kita menjadi stres.
Traveling bisa menjadi sweet escape lhoo...

Stres menjadi sumber penyakit dan cara mengatasinya. Berbicara mengenai stress, di dunia kedokteran, hampir semua pakar dan literur mengatakan bahwa, “Stres merupakan ‘akar’ dari segala penyakit. Dengan kata lain stres merupakan sumber dari segala sumber berbagai penyakit.”

Mari kita bahas lebih lanjut, beberapa penyakit yang disebabkan oleh stres, mulai dari yang ringan sampai berat. Seperti penyakit pada mulut (misalnya sariawan yang kambuhan), gangguan kulit (gatal-gatal seperti eksim atau atopi), penyakit pada pencernaan (maag, dan mencret atau diare), kadar gula tinggi (kencing manis/Diabetes Melitus), depresi, sulit tidur (insomnia), peningkatan lemak pada pembuluh darah (kolesterol), hipertensi, stroke, penyakit jantung koroner (penyebab kematian nomor satu/biasa disebut dengan silent killer), dan bahkan penyakit yang paling menakutkan, yaitu kanker (tumor ganas).

Stres Memicu Penyakit
Dengan adanya stres, maka otak akan memproduksi hormon Kortisol /Nor Adrenalin (NA). Sebetulnya hormon ini dalam jumlah tertentu dan tepat dapat bermanfaat bagi tubuh. Namun bila pada seeorang yang semisal kondisi mudah tertekan atau marah, stres tersebut dapat berlanjut dengan dikeluarkan hormon NA cukup besar.

Dan ini yang bisa bersifat sangat beracun. Karena dapat berdampak terjadinya penyempitan pembuluh darah, dan mengakibatkan sirkulasi darah terhambat. Bila aliran darah ke jantung berkurang, dapat meningkatkan tekanan darah/hipertensi. Selanjutnya  bisa terjadi penyumbatan jika diotak disebut stroke atau sekedar mudah lupa (dementia).

Di lain waktu, hormon yang bersifat racun ini dapat berperan untuk membuat orang menjadi mudah sakit. Hal ini disebabkan daya tahan tubuh terhadap serangan berbagai penyakit pada orang stres menjadi menuru. Sehingga tubuh akan mudah sekali diserang kuman (bakteri, virus, dan jamur), dan terjadilah berbagai infeksi.

Jadi pada pasien dengan stres tingkat tinggi, semisal stres karena akan ujian kuliah akan mudah sekali diserang infeksi virus, seperti sakit flu atau cacar air, infeksi TBC, dan lain-lain.
Selain infeksi, ada tiga penyakit besar yang berkaitan dengan gaya hidup mudah stres, yakni  kanker, penyakit jantung dan kencing manis/Diabetes Melitus.

Pada buku The Miraclre of Endorfin (2014), berdasarkan survei pada pasien yang divonis kanker, dokter mengajurkan pasien untuk melakukan traveling untuk penyembuhan  (theraphy). Ternyata mengisi waktu luang atau sengaja mencari atau mencuri waktu sibuk dengan traveling, ternyata bermanfaat bagi kesehatan.

Kegiatan ini dapat meningkatkan kerja sel darah putih yang berfungsi mempertahankan tubuh dari serangan kuman atau biasa disebut dengan Limfosit dan meningkatkan kualitas hidup.

Hal ini juga dibuktikan pada pasien yang menderita penyakit menahun atau sering disebut penyakit kronis, semisal Hipertensi dan Diabetes Mellitus atau kencing manis, atopi, gatal yang sangat menyiksa dan selalu tergantung pada obat selama hidup. Atau pada orang dengan tingkat stres tinggi, biasanya penderita penyakit di atas tadi dikarenakan tidak adanya waktu untuk melakukan tamasya.

Traveling sebagai terapi 
Baiklah, penulis akan membahas, bagaimana traveling bisa menjadi obat. Sehingga dapat bantu penyembuhan penyakit/ terapi. Atau lebih dikenal dengan istilah TRAVEL THERAPHY.
Mari kita perhatikan step by step.

Dengan traveling, seseorang akan mendapatkan sesuatu yang baru. Hal ini mampu mengubah pola pikir dan gaya hidupnya setelah mengunjungi lingkungan baru. Ia juga mengalami suatu peristiwa yang mengubah suasana hatinya. Sehingga jumlah Limfosit akan bertambah, sehingga kemampuan penyembuhan dirinya akan meningkat.

Enaknya traveling kemana agar bisa bermanfaat sebagai terapi?
Adapun pilihan traveling, bisa menuju obyek AIR, KEHIDUPAN FLORA dan FAUNA alam Indonesia, atau GUNUNG.

Wisata AIR
Saat traveling dengan memilih obyek AIR: bisa di sungai, danau atau laut.

SUNGAI
Duduklah di tepi sungai. Kita perhatikan jalannnya dan alirannya. Bagaimana air sudah melewati jalan yang berliku, pada akhirnya masuk ke laut dan meleburkan dii dengan samudera raya.
Gambar 1a
GAMBAR 1a : WISATA SUNGAI (Sungai Sukamade, Banyuwangi)
Wisata sungai, selain duduk dan menikmati, bisa juga dengan naik perahu karet, sekaligus menikmati begitu deras arusnya. Disebut dengan Rafting atau arung jeram. Meskipun ada aroma adrenalin, namun porsi adrenalin-nya pas. Sehingga mampu berfungsi sebagai sarana untuk berhappy-happy. Istilahnya siih..ngeri-ngeri sedaplah yauww..

Gambar 1b

GAMBAR 1b : WISATA SUNGAI UNTUK RAFTING (Sungai Songa, Probolinggo)

Bersambung ke: Terapi Stres dengan wisata ke pantai, gunung dan alam bebas 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.